Pyxis-edelweiss

Kami berusaha mendayung dengan sampan dan entah bagaimana ceritanya kami berusaha menyusul teman-teman ke anjungan pantai. Entah kenapa juga  aku berusaha turun dari perahu, Indah menegur, memperingatkan bahwa laut masih dalam, di sisi kanan aku melihat keajaiban, lautan seperti membentuk tebing yang berdiri statis, beberapa armada laut dari masa lalu yang bentuknya seperit figura kapal penisi bersandar ditebing air tersebut. Perahu-perahu besar itu terlihat begitu cantik dan gagah sandar di balik perkampungan apung yang setiap bagunan di dalamnya terbuat dari kayu yang berkilau keemasan,.aku terpaku dengan pemandangan itu, indah yang berada di bagian depan perahu juga tersenyum, tiba-tiba sesuatu muncul di hadapan kami, kami kini mendayung tanpa tujuan , kami bahkan lupa ada yang menunggu kami, tapi tidak masalah apapun yang kami tuju saat ini mungkin bisa menjadi surga bagi kami. Beberapa garis warna terbentuk seperti membentuk jembatan layang di hadapan kami,satu persatu warna melengkung hingga menjadi lapis mejikuhibiniu...kami tertawa bahagia, takjub dan tidak percaya, kami terus memerhatikan jembatan warna tersebut ada sesuatu diujungnya, tiba-tiba jembatan itu tumpah di wajah kami , ternyata jembatan itu terbentuk dari air warna-warni. Rasa dinginnya membawa kebahagian, kami tertawa dan sedikit geli oleh gelitikan air ajaib itu. Rasanya indah sekali mungkin seperti perasaan seorang pendaki yang baru saja mencapai puncak tertinggi dalam hidupnya.

Perasaan sangat bahagia itu bahkan terbawa saat aku sadar dari mimpi aku masih tertawa….:)

‘This is the best dream ever’