A Bad Story

by

Hentaman itu terasa keras namun kuanggap biasa,,,,,seketika aku terhempas dan menabrak tubuh perempuan yang tadinya duduk tenang di samping ku...untuk sesaat ku kira hanya tekanan rem mendadak dari si supir 'mabok'...

Tapi sekeliling terlihat ramai,, bukan ramai karena antrian kendaraan dan nyanyian klakson dari robot-robot jalanan yang tidak pernah membiarkan jalan kesepian,,,tapi ramai oleh kepanikan orang-orang yang melihat tragedi itu...Perempuan berkerudung merah yang juga berada bersamaku dalam kotak biru bermesin pengangkut manusia itu terlihat panik...lalu panik itu akhirnya menular padaku..

Hanya beberapa detik selang waktu dari pemberhentian mendadak itu,  melalui mulut angkot kusaksikan tubuh itu tergeletak tak berdaya...detik selanjutnya aku sadar seorang perempuan menangis histeris menghampiri lalu menggendong tubuh putranya yang terlihat layu, walau tanpa luka..badan lunglai tak bergerak itu mngingatkan ku pada sesuatu yang menimpa adik bungsu temanku sekitar tiga tahun yang lalu...umurnya pun mungkin hampir sama..sekitar 5 tahun sepertinya.

Aku turun melihat ibu yang histeris itu...tak satupun kata bisa terucap...lalu aku semakin mendekat, semakin jelas wajah anak malang itu, ia seperti tertidur.Sang ibu masih terus memeluk tubuh putanya,,tidak lagi peduli dengan gerobak yang kuduga merupakan tumpuannya untuk menghidupi keluarga dan anak-anaknya termasuk yang tengah berada dalam pelukannya. Namun saat itu gerobak tua itupun tidak bisa diandalkan.

Untuk sesaat sepertinya tidak ada yang tahu harus berbuat apa..sekali lagi, hanya berselang detik seorang menghampiri dan mengusulkan anak itu di bawa seceptnya ke RS..Sang supir yang jelas sekali terlihat merasa bersalah akhirnya menawarkan angkot yang tadi menghantam bocah itu,...detik selanjutnya aku  keluar dari kisah itu...entah bagaimana kelanjutannya,,tapi kuharap tidak berakhir seperti kisah tiga tahun lalu yang tadi kusebutkan.

Jika diberi kesempatan , masih panjang waktu bagi bocah itu untuk memperbaiki hidup agar anak cucunya kelak tak perlu berkeliaran di pinggir jalan membantu orang tuanya mencari nafka..tapi jika tidak diberi keempatan...ia pasti akan bergabung bersama malaikat-malaikat kecil lain dan berada sangat dekat dengan Tuhan untuk meminta kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya...

Aku baru saja berada dalam tragedi itu...untungnya tidak menjadi tokoh utama....Si anak, Sang ibu, dan Supir malang,,merekalah tokoh utama dalam naskah hidup yang berat itu...mereka terancam harus menghadapi skenario terburuk dalam hidup mereka yang menjadi mimpi terburuk bagi siapapun....