Pyxis-edelweiss

Dunia perfilman Indonesia memiliki sebuah persoalan klasik yang sering menghantui dari masa ke masa yaitu krisis kreatifitas. Alhasil kebanyakan film Indonesia yang mestinya menjadi kebanggaan malah menimbulkan wabah pesimis bagi pecinta film tanah air. Banyak memang film Indonesia berkualitas yang bahkan meraih penghargaan Internasional, kebanyakan temanya seputar wajah Indonesia, mulai dari pendidikan hingga isu-isu sosial lain,,jarang sekali kita mendapati film-film berkualitas dengan tema yang lain terutama dalam genre horror bahkan lebih banyak diproduksi film-film yang menurut saya adalah 'sampah bioskop'.

Namun baru saja saya merasakan ada sedikit hembusan angin segar dalam industri ini. Hal ini terasa saat menonton film CATATAN HARIAN SI BOY yang sudah tayang sejak 1 july kemarin.

Terus terang dari segi ceritanya memang menurut saya biasa saja, film ini menang dari segi Cinematografi yang fresh terutama dalam segi pemilihan angle  serta didukung cast yang TOP abis (sepertinya inilah faktor utama...dari angle manapun tetap enak dipandang..huhu,wah jadi filmnya yg bagus atau pemainnya yg keci???wkwk)...walaupun entah kenapa beberapa potongan scene kelihatannya kurang rapih, mungkin faktor tekhnis saat petugas bioskop menyalakan proyektor kali (hehe)

Film ini memang bukan sekuel dari Catatan Si Boy yang pernah Top di era 90an, melainkan cerita lain mengenai tokoh utamanya Satrio (Ario Bayu) menceritakan kehidupan anak muda Metropolitan Jaman sekarang.

Meskipun ceritanya biasa, tapi pecinta film Indonesia wajib nonton, yakin saja film ini akan memberikan kejutan, bukan dari segi cerita memang tapi, seperti saya yang awalnya agak skeptis dengan genre film semacam ini tidak menyangka ternyata  merasa sangat terhibur dengan film ini. Bahkan salah satu teman menganggap CATATAN HARIAN SI BOY adalah "Movie Of The year" untuk film Indonesia, paling tidak untuk sementara, sedangkan bagi saya pribadi saya bangga menyebut Film ini adalah film Indonesia,,,,semoga akan lebih banyak lagi film-film tanah air dengan tema beragam dengan kemasan kreatif yang bermunculan besok-besok...Maju Terus Perfilman Indonesia :)

Jeprat-jepret sore-sore...mumpung ada objek narzis yang maui disuru ngapain aja...hohoho

Nah ini dia hasil jepretan yang berujung gatal-gatal di sore hari yang kurindukan..yuhuuu.... :)

1. Rezky Awalia 

  Gadis remaja hitam manis yang belum tau mau jadi apa kala besar nanti ...hehehehe (peace, wish you success...)

2. Henni (bocah cerewet asal Samarinda Kalimantan Timur yang tak pernah ragu ikut menjelajah tanah bugis bersama tetangganya..tanpa didampingi orang tua,,ckckck)

3. Indana alias Iin  ( gadis kecil manis yang kalau tidak salah baru naik bangku kelas 5 SD..mmm..atao kelas 6 ya???hehe)

Karena saya yang motret berarti saya tidak ikutan foto.,,,atur auto fokus dan serahkan ke tangan sukarelawan...hehe

Dengan 360 derajat putaran terlihat hampatan hijau...dari hamparan sawah yang berundak hingga bukit hijau dengan dekorasi batu-batu besar yang eksotik.

Sayangnya desa yang hijau dan kelihatan subur itu tidak  se produktif kelihatannya sebab seluruh hamparan sawah adaalah sawah tadah hujan...penduduk belum cukum mandiri untuk membangun irigasi. Meskipun alam mereka kaya namun dengan musim yang tak menentu  membuat harta berharga ini terkadang hanya menjadi sekedar hamparan cantik untuk memanjakan mata namun kurang membawa kesejahteraan bagi penduduk desa. Rasanya  sangat singkat waktu hari itu untuk menikmati keindahan yang diciptakan Tuhan di Bumi Waekecce'e siang hingga sore itu...Semoga suatu saat tiba tangan-tangan mulia untuk membuat alam yang indah itu menjadi lebih hidup dan membawa lebih banyak kesejahteraan bagi seluruh penduduk desa :)
Ingin sekali kembali ke masa itu...saat alam menerimaku dalam pelukannya, saat menikmati bercinta dengan alam :)