Cino'do
by Pyxis
Pagi itu dalam visualku seperti sungai yang jernih, sepoi anginnya adalah arus yang menuntunnya...kabut lembut adalah cerminan dinginnya, wangi embun adalah refleksi langit biru di atas permukaan berkilaunya, dan suara alam adalah riak arus yang meramaikan damai dalam tenangnya. Lonceng sapi bergoyang-goyang menyanykan lagu teng-teng-teng, yang merdu dan damainya tak bisa dilukiskan bahkan oleh penulis terhebat sekalipun. Lembar-lembar cahaya seperti biasa telah menerobos cela dinding hingga bolong-bolong kelambu ku jauh sebelum raga dan jiwaku bersatu hingga retiina mataku mengenali warna. Bau rebusan 'daun surga' sudah terasa, belakangan kutahu orang-orang menyebutnya daun 'kecceng'. Aromanya memancing rasa manis di ujung dan asam di kedua sisi pinggir lidahku. Di dapur baskom putih dari aluminium telah dipenuhi air rebusan 'kecceng' yang dipetik dari kebun di sisi samping kiri rumah, kala itu tubuhku muat untuk berendam di dalam sana. Tapi masih terlalu panas, aku harus menunggu hingga panas itu berubah jadi hangat. Sementara itu, aku biasanya bermain di kolong rumah, aku menuruni tangga yang basah pelan-pelan, di ujung tangga tergelar batu gepeng berlumut yang licin.Tanah masih lembab pagi itu, aku berjalan menuntun jalan kecil berbatu menuju ke taman bambu kuning dengan kaki telanjang. Sosoknya yang kuat dan hangat berdiri memandang pucuk daun bambu muda di hadapanku, aku belum bisa memandang dengan bebas karena kabut masih betah menemani pagi yang tak pernah peduli dengannya. Embun menempel dibaju, rambut, dan kakiku, seperti bisa ayahku yang hebat itu dengan sigat mengangkatku ke bahunya, akupun tahu apa yang harus kulakukan, kubuka mulut lebar-lebar dan kujulurkan lidah untuk menadah tetesan embun dari pucuk terbaik yang telah ayah pilih, tidak ada rasa yang lebih indah dari masa itu. Ayah bilang itu 'Cino'do' entah apa arti dari kata cino'do yang dulu menjadi sarapanku itu, tapi apapun artinya bagiku, itu adalah pengganti ASI yang tidak bisa ayah ku dan ayah manapun di dunia ini berikan. Dan masa itu adalah tentang pagi, ayah, cino'do dan daun surganya... :)